Text
Asuhan kebidanan pada ny. K hamil trimester III dengan letak sungsang dan vaginosias bakterial di puskesmas bogor tengah
Vaginosis bakterial merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR). Vaginosis bakterial terjadi karena perubahan ekosistem dalam area genital. Di Jawa Barat angka kejadian ISR pada perempuan hamil sebanyak 58%, sebanyak 20,5% adalah infeksi genetalia non spesifik, 10,2% vaginosis bakterial, kandidosis bakterial 9,3%. Berdasarkan data yang diperoleh di Puskesmas Bogor Tengah mencapai 63% atau 66 orang dari 105 orang yang melakukan pemeriksaan sekret vagina selama tahun 2011.rnTujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah agar penulis dapat memberikan asuhan kebidanan antenatal secara langsung kepada Ny. K dengan vaginosis bakterial dan kehamilan sungsang. Metode yang digunakan adalah studi kasus dan teknik pendokumentasian SOAP. Cara pengumpulan data melalui wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, studi dokumentasi, studi literatur.rnData subjektif yang diperoleh yaitu klien menyatakan ini merupakan kehamilan yang ketiga, dan dua kehamilan sebelumnya mengalami keguguran. Hari pertama haid terakhir ibu pada tanggal 15 November 2011. Ibu mengeluh keputihan yang banyak, berwarna putih susu dan berbau amis. Ibu juga mengalami benjolan pada kemaluannya.rnData objektif didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, palpasi abdomen teraba TFU berada di pertengahan pusat dan prosesus xipoideus, bagian keras, bulat dan melenting pada bagian fundus. Teraba tahanan besar pada bagian kanan, pungtum maksimum berada di kanan dekat pusat. Teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting, masih bisa digerakkan pada bagian bawah. Genitalia eksterna tampak pengeluaran cairan putih cair, terlihat benjolan di labia minora sebelah kanan, pada pemeriksaan genitalia interna terlihat cairan putih encer. Hasil pemeriksaan penunjang yaitu: PMN positif, clue cell positif, pH 4,7, sniff test positif. Pada pemeriksaan darah didapatkan hasil HIV negatif, sifilis negatif.rnDiagnosa kebidanan yang ditegakkan adalah Ny. K 24 tahun G3P0A2 hamil 33 minggu dengan vaginosis bakterial dan suspek kondiloma akuminata, dan dengan letak sungsang. Penatalaksanaan asuhan kebidanan yang diberikan pada klien dilakukan kolaborasi dengan dokter umum di puskesmas, hasilnya pemberian terapi metronidazol 250 mg, 2 kali sehari selama 7 hari, merujuk pasien untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk benjolan yang berada di kemaluan klien oleh DSOG, hasilnya benjolan yang berada genitalia eksterna bukan kondiloma akuminata namun merupakan variasi labia minora, hasil USG menunjukkan janin dengan letak sungsang. Dilakukan pemeriksaan kehamilan oleh bidan, pengobatan selama kehamilan, dan menjaga kebersihan alat reproduksi, Menganjurkan ibu untuk melakukan gerakan knee chest sebanyak 2-3 kali dalam sehari. rnSetelah dilakukan asuhan kebidanan berupa pemeriksaan kehamilan dan menganjurkan ibu melakukan gerakan knee chest hasilnya didapatkan TFU 4 jari dibawah pusat, teraba bagian bulat, keras dan melenting di fundus Teraba tahanan besar di kanan, pungtum maksimum berada di kanan atas dekat pusat. Teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting, bisa digerakkan pada bagian bawah. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi, memberikan konseling tentang menjaga kebersihan terutama daerah kemaluan, dan melakukan evaluasi hasil pengobatan, yaitu: hasil pemeriksaan laboratorium terakhir tidak ditemukan PMN dan clue cell, sniff test negatif dan pH 4,4. Klien mengatakan keputihannya sudah berkurang.rnKesimpulan terakhir didapatkan evaluasi pada saat kunjungan ulang dengan keadaan Ny K membaik, namun posisi bayi belum berubah.rnSaran yang diberikan pada Ny. K adalah menganjurkan ibu untuk mempersiapkan persalinan di rumah sakit, tetap melaksanakan anjuran yang diberikan dan melakukan pemeriksaan IMS bersama dengan pasangan.rn
No copy data
No other version available