Text
Asuhan kebidanan pada ny. A dengan perdarahan postpartum sekunder dan syok hipovolemik di kamar bersalin RSU tangerang
Perdarahan pascapersalinan adalah perdarahan yang masif yang berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir dan jaringan sekitarnya dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu(Prawirohardjo, 2009:522). Selama tahun 2011, di RSU Tangerang terdapat 386 kasus perdarahan postpartum dari persalinan pervaginam,sebanyak 31 kasus (8,03%) merupakan kasus sisa plasenta.rnTujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah penulis dapat mengetahui, memahami, dan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.A dengan perdarahan post partum sekunder dan syok hipovolemik secarakomprehensif. Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus serta pendokumentasiannya dalam bentuk SOAP. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, pemeriksaan fisik dan penunjang,observasi, studi literatur, serta studi dokumentasi.rnData subjektif diperoleh dari Ny. A usia 35 tahun melahirkan 8 hari yang lalu, sudah melahirkan 2 kali dan belum pernah keguguran, datangke RSU Tangerang dengan keluhan keluar darah banyak dari kemaluannya sejak 5 jam yang lalu dan merasa badannya sangat lemas dan menggigil.Data objektif yang didapatkan keadaan umum lemah, tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 130x/menit, respirasi 32x/menit, suhu 38C,pada pemeriksaan fisik didapatkan wajah pucat, konjungtiva mata pucat, ekstremitas atas dan bawah teraba dingin, kontraksiabdomen sedang, TFU pertengahan pusat-sympisis, kandung kemih teraba kosong, inspeksi genetalia terdapat perdarahan aktif, pemeriksaan inspekulo tampak ostium terbuka, perdarahan aktif dari ostium, pada pemeriksaan VT didapatkan dinding vagina tidak ada massa, ostium terbuka.rnDari data subjektif dan objektif diperoleh assesment Ny. A,usia 35 tahunP2A0 8 hari post partum dengan perdarahan post partum sekunder dan syok hipovolemik. Setelah ditegakkan diagnosa maka didapat planning diantaranya dengan kolaborasi dengan Dr.SpOG segera mengatasi syok hipovolemik, mengatasi penyebab perdarahan dengan pemberian uterotonika, memberikan antibiotika, serta pemantauan keadaan umum ibu.rnSetelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. A, syok hipovolemik dan perdarahan postpartum sekunder yang terjadi dapat teratasi dan kondisinya berangsur-angsur membaik. Saran untuk Ny. A adalah mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi, tetap memberikan ASI pada bayinya, dan menggunaan alat kontrasepsi setelah 40 hari postpartum.rn
No copy data
No other version available