Text
Asuhan kebidanan antenatal pada ny. A dengan plasenta previa marginalis di RSUD ciawi bogor
Perdarahan merupakan salah satu penyebab terbesar penyebab kematian ibu di Indonesia menurut SDKI tahun 2007 yaitu sebesar 28%. Perdarahan pada saat kehamilan salah satunya dapat disebabkan karena Plasenta Previa. Menurut data pada Rumah Sakit Daerah Ciawi pada tahun 2011 terjadi sebanyak 128 kasus plasenta pevia dari 544 kelahiran, dan 15 kasus ( 11,6 %) dari 128 kasus Plasenta Previa adalah plasenta previa marginalis. rnTujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah agar penulis mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menerapkan manajemen kebidanan pada Ny. A dengan plasenta previa marginalis. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan bentuk pendokumentasiannya dalam bentuk SOAP. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, pemeriksaaan fisik, pemeriksaan penunjang, observasi, studi dokumentasi dan literatur.rnDari data subjektif didapatkan ibu mengalami flek berwarna merah kecoklatan, ibu hamil 7 bulan. Kehamilannya merupakan yang keenam dan ibu pernah mengalami keguguran 2 kali. Dua minggu kemudian ibu mengalami perdarahan sebanyak + 300 cc tanpa disertai rasa nyeri dan mules pada perut ibu.rnData objektif yang didapatkan yaitu tanda-tanda vital dalam batas normal, TFU pertengahan pusat dan Prosessus Xypoideus, DJJ 136x/menit. Pada pemeriksaan USG didapat janin tunggal hidup intrauterin, usia kehamilan 30 minggu, plasenta terletak di segmen bawah rahim dibatas os interna. Asuhan yang diberikan adalah melakukan pengawasan antenatal dengan menjelaskan pada ibu untuk tidak melakukan aktivitas berat dan tidak melakukan hubungan seksual. Saat ibu dirawat di Rumah Sakit asuhan yang diberikan adalah melakukan asuhan kebidanan kolaborasi dengan dokter SPOG yaitu memberikan kalnex 100 mg per drif, dexamethason 2x1 ampul/12 jam, amoxcillin 3x500 mg/hari, nifedifine 3x10 mg/hari dan etabion 1x 60mg/hari. Mengobservasi keadaan umum ibu, tanda-tanda vital, dan DJJ dan menganjurkan ibu untuk tirah baring.rnSetelah dilakukan therapi ekspektatif (pasif) selama 3 hari, hasilnya perdarahan berhenti, keadaan klien dan janin baik. Saran sebelum klien pulang agar tidak melakukan aktifitas berat dan tidak melakukan hubungan seksual. Serta mengingatkan ibu untuk kembali kerumah sakit apabila terjadi perdarahan berulang.rn
No copy data
No other version available