Text
Asuihan kebidanan intranatal pada ny. Y dengan preeklampsia berat di ruang RSUD cianjur
Latar belakang pengambilan kasus ini adalah preeklampsia merupakan salah satu penyebab yang dapat memicu peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu maupun janin. Kasus kematian ibu di ruang bersalin RSUD Cianjur tahun 2011 sebanyak 27 orang atau sebesar 0,23% dari total jumlah pasien masuk ke ruang bersalin 11.737 orang. Walaupun sudah mendekati angka 0 % namun artinya kematian ibu melahirkan masih terjadi. Eklampsia menjadi penyakit terbanyak penyebab kematian pada ibu bersalin yaitu sebanyak 7 jiwa.rnKasus komplikasi yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur yaitu partus lama (1052 jiwa), ketuban pecah dini (1041 jiwa), preeklampsia berat (450 jiwa), abortus (447 jiwa), letak sungsang (313 jiwa), perdarahan antepartum (207 jiwa), haemoragic postpartum (186 jiwa), intrauterine fetal death (171 jiwa), hipertensi dalam kehamilan (151 orang), dan retensio plasenta (108 jiwa).rnPreeklampsia merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. (Bobak, 2005)rnPada preeklampsia berat ditemukan tekanan darah sistolik >160 mmHg atau diastolik > 110 mmHg dan proteinuria 2+ atau 3 + dengan dipstick. (Fraser dkk, 2009)rnAdapun tujuan penulisan agar penulis dapat menerapkan asuhan kebidanan pada masa intranatal dengan preeklampsia berat. rn Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan manajemen kebidanan dan teknik pendokumentasian SOAP. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur. rnData subjektif didapatkan Ny. Y usia 32 tahun, hamil anak ke-2 belum pernah keguguran, usia kehamilan 39 minggu (HPHT 23 Juni 2011), mengeluh keluar air-air merembes dari kemaluan seperti air kencing 13 jam yang lalu, berwarna jernih, berbau amis, disertai mules-mules dan mengeluh nyeri kepala berat, bengkak pada kaki dan nyeri ulu hati. Ny. Y mengalami tekanan darah tinggi sejak usia kehamilan 8 bulan.rn Data objektif didapatkan tekanan darah ibu 160/110 mmHg, terdapat nyeri tekan epigastrik, adanya edema dan adanya proteinuria pada pemeriksaan laboratorium dengan hasil positif (+) 2. Pada pemeriksaan dalam ditemukan portio teraba lunak, pembukaan serviks 4 cm, selaput ketuban sudah pecah, kepala di hodge II.rn Diagnosa kebidanan yang ditegakkan setelah dilakukan pemeriksaan yaitu Ny. Y usia 32 tahun G2 P1 A0 hamil 39 minggu In partu kala I fase aktif dengan preeklampsia berat, janin tunggal hidup intrauterin, presentasi kepala keadaan janin baikrn Asuhan yang dilakukan tindakan pemberian terapi yang dikolaborasikan dengan dokter yaitu memasang infus dengan ditambahkan MgSO4, memberikan obat penurun tekanan darah, observasi ketat tanda-tanda vital.rn Kesimpulan yang dapat diambil dari asuhan yang diberikan yaitu penanganan dalam kasus ini sesuai dengan standar, dengan hasil tekanan darah Ny. Y turun, protein urine negative (-) dan sudah tidak ada edema. rnSaran penulis terhadap Ny. Y dan keluarga diharapkan dapat menambah pengalaman dan informasi tentang preeklampsia berat, serta mengaplikasikan segala anjuran yang telah diberikan seperti, pemberian ASI secara eksklusif, deteksi tanda dan bahaya masa nifas dan melakukan kontrol ke bidan atau ke rumah sakit.rnrn
No copy data
No other version available