Text
Asuhan kebidanan pada ny. S G2p1A0 hamil 30 minggu dengan gonore di puskesmas tanah sareal kota bogor
Insiden gonore pada kehamilan cukup rendah dan berkisar antara 1 hingga 5 %. Namun, terdapat bukti yang kuat bahwa infeksi gonokokus yang terjadi pada ibu dapat mengganggu kehamilan. (Fraser,2009) Infeksi kongenital atau perinatal dapat ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh 30-68 % perempuan hamil dengan gonore. Resiko transmisi dari ibu hamil menderita gonore kepada rnTujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah agar penulis dapat mengetahui, mengkaji, memahami dan melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan Gonore, di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor.rnMetode yang digunakan dalam studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, pemeriksaan fisik dan laboratorium, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur.rnPada kasus ini diperoleh data subjektif yaitu klien berumur 21 tahun, hamil anak kedua tidak pernah keguguran HPHT 13-10-2011 mengaku hamil 8 bulan mengeluh keluar keputihan yang banyak sejak hamil 7 bulan, merasa gatal di daerah kemaluannya, berbau, dan berwarna putih kekuningan kental. rnData objektif didapat ibu tampak tidak sakit, TD 100/60 mmHg, N 87x/menit, R 21x/menit, S 37,2 ˚C, pemeriksaan genitalia inspeksi, vulva tampak kemerahan, tampak pengeluaran cairan putih kental, kekuningan dari ostium vagina, palpasi tidak ada pembesaran kelenjar bartolin, tidak ada pengeluaran cairan dari kelenjar skene. Pada pemeriksaan inspekulo didapat tidak ada kelainan dinding vagina, tampak erosi portio, tampak cairan putih kekuningan kental. Pemeriksaan laboratorium PMN positif, diplokokus intrasel positif. rnDiagnosa Ny. S, 21 tahun, G2P1A0, hamil 30 minggu dengan Gonore. Janin tunggal hidup intrauterine, presentasi kepala. Penatalaksanaan yaitu melakukan kolaborasi dengan Dokter dalam memberikan terapi obat, memberitahu ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual dengan suaminya selama masa pengobatan berlangsung, sampai ibu dinyatakan sembuh, memberitahu ibu agar membawa suaminya untuk dilakukan evaluasi terhadap penyakit yang diderita oleh ibu. Setelah klien di lakukan pemeriksaan laboratorium ulang 2 minggu kemudian klien dinyatakan sembuh.rnFaktor penunjang pada kasus ini adalah tersedianya sarana dan prasarana di Puskesmas Tanah Sareal yang dapat membantu penulis memberikan asuhan kebidanan yang dilakukan. Faktor penghambat adalah terbatasnya kemampuan penulis untuk membangun komunikasi di awal dalam membina hubungan saling percaya antara klien dengan penulis. Terbatasnya sumber/literatur yang mengemukakan secara dalam mengenai Infeksi menular seksual khususnya pada ibu hamil dengan gonore. rnKesimpulan yang didapat dari kasus ini adalah Ny. S setelah menjalani pengobatan selama 2 minggu dinyatakan sembuh dan kondisi janinnya baik. Saran pada klien adalah diharapkan ibu dan keluarga dapat lebih mendeteksi lebih awal terjadinya infeksi menular seksual didalam maupun diluar kehamilan dengan mengetahui gejala-gejala dari infeksi menular seksualrn
No copy data
No other version available