Text
Asuhan kebidanan pada ny. e dengan kala dua memanjang di ruang bersalin rumah sakit umum daerah ciawi
Indonesia adalah negara dengan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi. Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI di Indonesia sebesar 228/100.000 kelahiran hidup yang artinya terdapat 2 kematian ibu melahirkan setiap jamnya. Kala dua memanjang adalah Saat serviks mencapai dilatasi penuh, jangka waktu sampai terjadinya kelahiran tidak boleh melampaui 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida (Oxorn, 2010). rnTujuan pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah agar penulis mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan Partus Lama di RSUD Ciawi Bogor dengan menggunakan pendekatan menejemen asuhan kebidanan. rnMetode penulisan yang digunakan adalah studi kasus dan pendokumentasian menggunakan teknik SOAP. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan teknik wawancara, pemeriksaan fisik, obstetric, dan pemeriksaan laboratorium, observasi, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan.rnBerdasarkan hasil pengkajian maka didapatkan data subjektif Ny. E usia 22 tahun datang atas rujukan bidan D dengan Kala Dua Memanjang. Ibu mengeluh sudah kelelahan karena sudah 2 jam dipimpin mengedan dan bayinya tidak lahir. Ini merupakan kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran. HPHT tanggal 30 Juni 2011 ( TP 7 April 2011 ). Ibu merasa mulasnya berangsur menghilang ketika sudah dipimpin meneran 2 jam. Keterangan dari bidan yang merujuk sebelumnya ibu mengalami KPD. Berdasarkan pemeriksaan fisik diperoleh his 1 kali dalam 10 menit lamanya 10 detik, tidak teratur dan lemah. Pembukaan lengkap, kepala berada di hodge IV. rnDari hasil pengkajian maka penulis dapat merumuskan diagnosis kebidanan yaitu Ny.E usia 22 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu inpartu kala II dengan kala dua memanjang dan infeksi intranatal. Janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala dengan keadaan baik. rnAsuhan yang diberikan adalah menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, melakukan kolaborasi dengan dr. SpOG memberikan O2 2 liter/mnt, pasang infus Dextrose 5 % 20tts/menit, pemberian antibiotik cefotaxim 3 X 1mg, drip oksitosin 5 IU 20tts/menit. Setelah dilakukan asuhan menurut advise dr. SpOG maka pada pukul 15.40 WIB bayi lahir spontan tanpa bantuan alat, bayi tidak langsung menangis dan ibu mengalami atonia uteri setelah plasenta lahir.rn
No copy data
No other version available