Text
Gambaran kejadian asfiksia neonatorum berdasarkan faktor resiko di RSUD cibinong Kab. bogor tahun 2011
Asfiksia neonatorum adalah ketidakmampuan bayi baru lahir bernafas secara spontan setelah lahir, asfiksia merupakan kelanjutan dari hipoksia janin dalam uterus karena terjadi gangguan pertukaran gas serta transfort O2 dari ibu kejanin, keadaan ini dapat menyebabkan perkembangan kecerdasan otak bayi tidak optimal. Masalah dalam penelitian ini adalah sebanyak 226 bayi yang lahir dengan asfiksia neonatorum di RSUD Cibinong tahun 2011. rnTujuannya untuk mengetahui gambaran kejadian asfiksia neonatorum berdasarkan faktor risiko yaitu Preeklampsia Berat, Lilitan Tali Pusat, dan jenis persalinan dengan seksio sesarea. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yaitu mengetahui gambaran variabel yang diteliti tanpa mencari hubungan antar variabel. Populasinya adalah seluruh bayi yang lahir dengan asfiksia neonatorum dengan Apgar Skore dibawah 7 di RSUD Cibinong pada tahun 2011. Jumlah sampel 70 bayi. Pengambilan sampel secara simple random sampling. Sumber data dari rekam medis dan register bayi, dikumpulkan dengan lembar pengumpulan data. rnHasil penelitian dari 70 sampel bayi asfiksia neonatorum didapatkan dari ibu yang preeklampsia berat sebanyak 34,28%, dari bayi dengan lilitan tali pusat sebanyak 27,14%, dan dari bayi yang lahir secara seksio sesarea sebanyak 57,14%. Saran untuk bidan perlu meningkatkan pemantauan dan perawatan ibu hamil serta ibu bersalin terutama dengan riwayat obstetrik buruk agar bidan dapat mengenali janin dan bayi yang berisiko secara dini.rn
No copy data
No other version available