Text
Gambaran pengetahuan akseptor KB IUD tentang efek samping dan keluhannya di RSU tangerang tahun 2012
Laju pertumbuhan penduduk perlu mendapat perhatian khusus, karena pada akhir-akhir ini peningkatannya sangat tinggi.Salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui program Keluarga Berencana (KB). rnKeluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan keluarga dalam memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan, pembinaan ketahanan keluarga, meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, serta untuk rnmewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Depkes RI, 2005).rnIntra Uterine Device (IUD) merupakan kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka panjang yaitu 4-8 tahun (Bobak, dkk, 2004) dan dapat mencegah kehamilan secara efektif. Namun, disisi lain IUD juga mempunyai beberapa efek samping yaitu perubahan sklius haid,keputihan,erosi portio dan disparenia.rnTujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan akseptor KB IUD tentang efek samping dan keluhan perubahan siklus haid,keputihan,erosi portio dan disparenia. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer dan kuisioner.Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB IUD baik baru maupun lama.Sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling yaitu mencari sampel yang menggunakan IUD. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 93 responden (61 akseptor KB baru, 32 akseptor KB lama). Penelitian ini dilakukan di RSU Tangerang pada bulan Mei-Juni 2012. Hasil dari penelitian ini diperoleh gambaran pengetahuan tentang efek samping untuk perubahan siklus haid sebagian besar dengan tingkat pengetahuan kurang 58 responden (62,3 %), untuk efek samping keputihan dengan tingkat pengetahuan cukup 43 responden (46,2 %),untuk efek samping erosi portio dengan tingkat pengetahuan kurang 63 responden (67,7 %), dan untuk efek samping disparenia dengan tingkat pengetahuan kurang 86 responden (92,4 %). Sedangkan untuk keluhan yang paling banyak dikeluhkan oleh akseptor KB lama adalah keputihan sebanyak 15 responden (46,9 %). Kesimpulan:Sebagian besar akseptor dengan tingkat pengetahuan kurang,hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan akseptor yang rata-rata hanya tamat SD dan SMP. Saran:Memberikan masukkan agar dalam memberikan penyuluhan yang tepat tentang alat kontrasepsi IUD.rn
No copy data
No other version available