Text
Asuhan kebidanan pada neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan di RSUD Cibinong.
Setiap tahunnya diseluruh dunia, diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada tahun pertama kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada bulan pertama.1 Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2014, angka kematian bayi (AKB) mencapai 29 per 1000 kelahiran hidup,2 dan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, peringkat kedua penyebab utama kematian perinatal di Indonesia adalah prematuritas sebanyak 32,4%. Berdasarkan data statistik dari rekam medik RSUD Cibinong dalam pada periode tahun 2015 didapatkan bahwa angka kejadian prematuritas mencapai 48 (2,8%) dari jumlah bayi baru lahir.
Penulisan laporan tugas akhir ini bertujuan untuk mengaplikasikan asuhan kebidanan pada neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan di RSUD Cibinong secara komprehensif menggunakan metode studi kasus melalui pendekatan manajemen kebidanan serta pendokumentasian dengan SOAP. Data diperoleh dari wawancara, pemeriksaan fisik dan laboratorium, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur.
Hasil pengkajian awal diperoleh pada By. Ny. N lahir atas indikasi plasenta previa totalis.Pada data objektif diperoleh berat badan 2350gram dan dilakukan pemeriksaan ballard score yangmenunjukkan usia gestasi 36 minggu. Didapatkan diagnosa awal yaitu neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam. Penatalaksanaan yang dilakukan adalah jaga kehangatan bayi, memberikan terapi oksigen, dan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital setiap 1 jam sekali selama 6 jam, dilakukan rawat gabung dan Perawatan Metode Kangguru (PMK)pada hari petama, melalukan kunjungan rumah untuk pemantauan perkembangan dan berat badan bayi hingga berat badan bayi 2500 gram dengan format Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). BBLR dapat turun beratnya hingga 10-15 % dalam 10 hari pertama, kemudian sudah harus naik paling kurang 15 gram sehari atau 100 gram dalam seminggu.
Kesimpulan asuhan yang dilakukan sudah cukup baik dan sudah sesuai dengan teori yang ada. Saran untuk tenaga kesehatan agar dapat mempertahankan pengetahuan dan keterampilan terutama dalam penanganan bayi dengan prematur dan dengan komplikasi lainnya.
Kepustakaan : 37 (2006-2016)
Kata Kunci : BBLR, Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKB –
SMK).
Setiap tahunnya diseluruh dunia, diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada tahun pertama kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada bulan pertama.1 Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2014, angka kematian bayi (AKB) mencapai 29 per 1000 kelahiran hidup,2 dan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, peringkat kedua penyebab utama kematian perinatal di Indonesia adalah prematuritas sebanyak 32,4%. Berdasarkan data statistik dari rekam medik RSUD Cibinong dalam pada periode tahun 2015 didapatkan bahwa angka kejadian prematuritas mencapai 48 (2,8%) dari jumlah bayi baru lahir.
Penulisan laporan tugas akhir ini bertujuan untuk mengaplikasikan asuhan kebidanan pada neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan di RSUD Cibinong secara komprehensif menggunakan metode studi kasus melalui pendekatan manajemen kebidanan serta pendokumentasian dengan SOAP. Data diperoleh dari wawancara, pemeriksaan fisik dan laboratorium, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur.
Hasil pengkajian awal diperoleh pada By. Ny. N lahir atas indikasi plasenta previa totalis.Pada data objektif diperoleh berat badan 2350gram dan dilakukan pemeriksaan ballard score yangmenunjukkan usia gestasi 36 minggu. Didapatkan diagnosa awal yaitu neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam. Penatalaksanaan yang dilakukan adalah jaga kehangatan bayi, memberikan terapi oksigen, dan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital setiap 1 jam sekali selama 6 jam, dilakukan rawat gabung dan Perawatan Metode Kangguru (PMK)pada hari petama, melalukan kunjungan rumah untuk pemantauan perkembangan dan berat badan bayi hingga berat badan bayi 2500 gram dengan format Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). BBLR dapat turun beratnya hingga 10-15 % dalam 10 hari pertama, kemudian sudah harus naik paling kurang 15 gram sehari atau 100 gram dalam seminggu.
Kesimpulan asuhan yang dilakukan sudah cukup baik dan sudah sesuai dengan teori yang ada. Saran untuk tenaga kesehatan agar dapat mempertahankan pengetahuan dan keterampilan terutama dalam penanganan bayi dengan prematur dan dengan komplikasi lainnya.
Kepustakaan : 37 (2006-2016)
Kata Kunci : BBLR, Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKB –
SMK).
Setiap tahunnya diseluruh dunia, diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada tahun pertama kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada bulan pertama.1 Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2014, angka kematian bayi (AKB) mencapai 29 per 1000 kelahiran hidup,2 dan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, peringkat kedua penyebab utama kematian perinatal di Indonesia adalah prematuritas sebanyak 32,4%. Berdasarkan data statistik dari rekam medik RSUD Cibinong dalam pada periode tahun 2015 didapatkan bahwa angka kejadian prematuritas mencapai 48 (2,8%) dari jumlah bayi baru lahir.
Penulisan laporan tugas akhir ini bertujuan untuk mengaplikasikan asuhan kebidanan pada neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan di RSUD Cibinong secara komprehensif menggunakan metode studi kasus melalui pendekatan manajemen kebidanan serta pendokumentasian dengan SOAP. Data diperoleh dari wawancara, pemeriksaan fisik dan laboratorium, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur.
Hasil pengkajian awal diperoleh pada By. Ny. N lahir atas indikasi plasenta previa totalis.Pada data objektif diperoleh berat badan 2350gram dan dilakukan pemeriksaan ballard score yangmenunjukkan usia gestasi 36 minggu. Didapatkan diagnosa awal yaitu neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam. Penatalaksanaan yang dilakukan adalah jaga kehangatan bayi, memberikan terapi oksigen, dan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital setiap 1 jam sekali selama 6 jam, dilakukan rawat gabung dan Perawatan Metode Kangguru (PMK)pada hari petama, melalukan kunjungan rumah untuk pemantauan perkembangan dan berat badan bayi hingga berat badan bayi 2500 gram dengan format Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). BBLR dapat turun beratnya hingga 10-15 % dalam 10 hari pertama, kemudian sudah harus naik paling kurang 15 gram sehari atau 100 gram dalam seminggu.
Kesimpulan asuhan yang dilakukan sudah cukup baik dan sudah sesuai dengan teori yang ada. Saran untuk tenaga kesehatan agar dapat mempertahankan pengetahuan dan keterampilan terutama dalam penanganan bayi dengan prematur dan dengan komplikasi lainnya.
Kepustakaan : 37 (2006-2016)
Kata Kunci : BBLR, Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKB –
SMK).
No copy data
No other version available