Text
Asuhan kebidanan pada nulipara dengan hipermenorea dan anemia berat di RSUD leuwiliang Bogor.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2012 dari seluruh kasus gangguan reproduksi sebanyak 30,1% mengalami gangguan menstruasi, diantaranya hipermenore (2,5%). Data dari RSUD Leuwiliang terdapat 21 orang (6,7%.) hipermenore. Kasus anemia terjadi pada 135 orang (43,54%) dari seluruh kasus gangguan reproduksi, diantaranya 12 orang (3,8%) mengalami anemia berat. Komplikasi yang ditimbulkan dari hipermenore diantaranya anemia, sulit memiliki keturunan, dan gangguan kesuburan. Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini untuk melakukan asuhan kebidanan pada nulipara dengan hipermenore dan anemia berat di Ruang Nifas RSUD Leuwiliang Bogor.
Metodologi yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan manajemen kebidanan teknik pendokumentasian SOAP (subjektif, objektif, analisa, penatalaksanaan). Data diperoleh dengan wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur.
Hasil pengkajian data subjektif diperoleh klien mengalami menstruasi sejak 13 hari yang lalu. Darah menstruasi yang keluar banyak dan sedikit ada gumpalan darah, merasa pusing dan lemas. Data objektif diperoleh tanda-tanda vital normal. Wajah pucat, konjungtiva pucat, sklera putih. Bibir pucat dan kulit kering. Genetalia tampak pengeluaran darah bercak merah kecoklatan. Kadar hemoglobin 5,6 g/dl. Analisa yang ditegakkan yaitu nulipara dengan hipermenore dan anemia berat. Penatalaksanaan yang diberikan yaitu memberitahu ibu dan keluarga mengenai kondisinya, observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital, melakukan advis dr. SpOG : memberikan transfusi darah whole blood (wb) 2 labu, terapi obat oral Asam Mefenamat 3x500 mg sehari, Luthenyl Nomegestrol Acetat 3x5 mg sehari, dan tablet penambah darah Fe 1x1 sehari. meminta pasien untuk banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein dan zat besi.
Kesimpulannya, setelah klien dirawat selama 3 hari, klien sudah diperbolehkan pulang dalam keadaan masih mengalami perdarahan bercak dan anemia dengan konseling tanda-tanda hipermenore, pola nutrisi dan istirahatnya, dan kontrol ke poli kandungan pada tanggal 26 maret 2016. Terapi obat oral yang diberikan yaitu lutheyl nomegestrol acetat dan asam traneksamat. Saran untuk rumah sakit sebaiknya segera dibuat prosedur tetap untuk penanganan kasus hipermenore dan anemia berat.
Kepustakaan 26 : (2005-2012)
Kata Kunci : Gangguan Menstruasi, Hipermenore, Anemia Berat
60416 | 618 2 Nid a | My Library | Available |
No other version available