Text
Asuhan kebidanan pada Ny. R 24 tahun dengan inersia uteri sekunder di Puskesmas Tanah Sareal Bogor.
Inersia Uteri merupakan hal yang menyebabkan persalinan lama yang dapat menyebabkan kematian Ibu. Rekam medik di Puskesmas Tanah Sareal tahun 2015, angka inersia uteri sebanyak 37 (20,4%) kejadian dari 181 persalinan spontan. Tujuan penulisan laporan tugas akhir untuk memahami dan menerapkan Asuhan Kebidanan pada Ny. R dengan Inersia Uteri Sekunder di Puskesmas Tanah Sareal kota Bogor. Metode studi kasus dengan pendekatan manajemen kebidanan dan pendokumentasian menggunakan SOAP.
Ny R mengeluh mulas sejak pukul 21.00 namun tidak terasa kuat dan sering. Keluar lendir dan rembesan air - air sejak pukul 01.00 WIB. Hamil anak pertama belum pernah keguguran. HPHT tanggal 21 Juni 2015. Ibu merasa khawatir menghadapi proses persalinannya karena sudah melebihi dari taksiran persalinan. Saat ibu datang, hasil pemeriksaan his 1x10’15” kuat, pukul 06.00 his 2x10’15” kuat, pembukaan 4 cm. Hingga pukul 10.00 WIB his 2x10’20”, tidak kuat dan lembek, tanpa ada kemajuan pembukaan
Analisa yang ditegakkan yaitu Ny. R usia 24 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu 2 hari inpartu kala I fase aktif dengan inersia uteri sekunder. Janin tunggal, hidup, presentasi kepala. Penatalaksanaannya adalah kolaborasi dengan dokter untuk pemasangan infus RL 500 ml + 5 IU oksitosin 12 tpm dan menaikkan 4 tpm setiap 15 menit hingga 40 tpm, melakukan observasi setiap 1 jam sekali, dan pada fase aktif 30 menit sekali. Persalinan berlangsung pervaginam pada tanggal 30 Maret 2016 pukul 17.30 WIB. Bayi lahir spontan, menangis kuat, tonus otot baik, kulit kemerahan, jenis kelamin laki – laki, BB 3000 gram, PB 48 cm. Pada kala IV ibu mengalami atonia uteri. Dilakukan masase uterus dan pemberian oksitosin sehingga perdarahan dapat tertangani. Ibu tetap dipantau hingga 2 jam post partum.
Saran untuk puskesmas tetap mempertahankan pelayanan yang sudah baik. Untuk tenaga kesehatan tetap menambah wawasan dan informasi mengenai deteksi dini penyulit persalinan yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi. Untuk klien dan keluarga tetap melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan sehingga dapat memahami pentingnya pemeriksaan lebih lanjut jika terjadi tanda – tanda bahaya. Untuk profesi tetap menambah wawasan dan informasi mengenai deteksi dini penyulit persalinan yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi.
Kepustakaan : 28 (2002-2016)
Kata kunci : Persalinan, inersia uteri.
No copy data
No other version available