Text
Asuhan kebidanan pada neonatus dengan hiperbilirunemia di ruang perinatologi RSUD Leuwiliang
Hiperbilirubinemia merupakan salah satu penyebab kematian neonatus. Di RSUD Leuwiliang pada tahun 2015 terdapat kasus hiperbilirubinemia sebanyak 278 kasus (20.5%) dari 1356 kasus neonatus yang dirawat. Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah mampu memberikan asuhan pada neonatus dengan hiperbilirubinemia.
Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, studi dokumentasi, studi literatur.
Dari data subjektif, ibu mengeluh bayinya rewel dan tidak mau menyusu Bayi lebih banyak tidur dibandingkan dengan menyusu. Bayi lahir pada usia kehamilan 39-40 minggu. Ibu dengan riwayat inersia uteri sekunder. Bayi diberi ASI 3 kali sehari karena ASI belum keluar. Data objektif didapatkan bayi tampak kuning meliputi kepala, badan, ekstremitas sampai pergelangan tangan dan kaki, refleks hisap lemah. Pemeriksaan derajat Kramer menunjukkan ikterus derajat 4. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan bilirubin total 12,90 mg/dL, bilirubin direk 0.20 mg/dL, bilirubin indirek 12.70 mg/dL. Bayi mengalami penurunan berat badan sekitar 220 gram. Dari data diatas dapat ditegakkan analisa yaitu neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 3 hari dengan hiperbilirubinemia. Penatalaksanaan yang dilakukan adalah penjelasan mengenai kondisi bayinya dan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi sinar, merubah posisi bayi, mengobservasi tanda-tanda vital, menghitung intake dan output cairan dan memberikan asupan nutrisi PASI sebanyak 45 cc setiap 3 jam sekali, melakukan pemeriksaan bilirubin direk dan indirek, memberikan dukungan kepada ibu untuk selalu datang setiap hari untuk menyusui bayinya.
Kesimpulan yang didapatkan pada kasus ini, setelah dilakukan perawatan selama 3 hari, bayi sudah diperbolehkan pulang dalam keadaan sehat. Saran untuk rumah sakit adalah diharapkan dapat tersedianya prosedur tetap penanganan kasus hiperbilirubinemia. Dan saran untuk ibu adalah menjaga kehangatan bayi, menyusui bayi sesering mungkin, menjemur bayi dibawah sinar matahari, imunisasi dan membawa bayi apabila ditemukan tanda bahaya bayi baru lahir.
Kepustakaan : 30 (2002-2014)
Kata kunci : hiperbilirubinemia, ikterus, bayi kuning.
No copy data
No other version available