Text
Asuhan kebidanan kesehatan reproduksi pada ny. H dengan Mioma uteri di ruang poli kebidanan RS PMI Bogor.
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan reproduksi menjadi faktor penentu angka kematian ibu. Salah satu masalah kesehatan reproduksi penyebab kematian ibu adalah dibidang ginekologi onkologi. Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) tahun 2011, di dunia penyebab angka kematian ibu karena mioma uteri sebanyak 2,04%. DiIndonesia tumor ginekologi terbanyak adalah kanker servik dan kedua adalah mioma uteri. Pada tahun 2011 persentase ibu dengan mioma uteri sekitar 2,39%-11,70%. Pada tahun 2015, di Rumah Sakit PMI Bogor gangguan kesehatan reproduksi yang sering terjadi adalah mioma uteri sebesar 21,2%. Tujuan penulisan adalah untuk memperoleh gambaran dan melakukan asuhan kebidanan pada klien dengan mioma uteri.
Metode yang digunakan adalah studi kasus dan mendokumentasikan dalam bentuk SOAP. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur.
Berdasarkan hasil anamnesa pada Ny. H usia 42 tahun, pernah menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan dan 3 bulan, setiap hari mengkonsumsi tahu atau tempe, seminggu sekali mengkonsumsi limpa, ati sapi, ati ayam, kepala ayam atau makan makanan siap saji. Semua masakan menggunakan MSG. Ibu mengeluh siklus haid tidak teratur, lama haid 14 hari dan banyak, saat haid merasa nyeri perut, perut membesar dan terasa berat, teraba benjolan diperut, sering BAK dan susah BAB. Hasil pemeriksaan didapatkan: TTV normal, konjungtiva pucat, bibir pucat, teraba benjolan, keras, besar massa setinggi 2 jari dibawah pusat. Hasil USG mioma uteri ukuran 14,2 cm x 8,8 cm dan pemeriksaan laboratorium Hb 8,3 g/dL. Diagnosa yang ditegakkan adalah Ny. H usia 42 tahum dengan Mioma uteri dan Anemia sedang. Penatalaksanaan yang dilakukan kolaborasi dengan dr. Sp.OG adalah transfusi darah dan histerektomi total dan parsial ovektomi dextra. Penatalaksanaan yang diberikan penulis yaitu memberikan konseling mengenai nutrisi dan perawatan pasca operasi serta memberitahu dampak histerektomi.
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan data objektif bahwa Ny.H ditegakkan diagnosa mioma uteri dan penatalaksanaan yang dilakukan sudah cukup baik dan sesuai dengan teori. Saran untuk klien dan keluarga yaitu menghindari faktor pemicu terjadinya mioma uteri. Bagi profesi bidan tingkatkan keterampilan, komunikasi, pemberian informasi untuk mendeteksi dini dan untuk menimalisir terjadinya mioma uteri.
Kata Kunci: Kesehatan Reproduksi, Mioma Uteri, Anemia
Kepustakaan : 37 (2001-2015)
No copy data
No other version available